JAKARTA, Radio Bharata Online - Penjelasan paling umum tentang memakan zongzi (pangsit ketan) selama Festival Perahu Naga adalah untuk memperingati Qu Yuan (340-278 SM) . Ketika Qu Yuan, penyair patriotik dari Negara Chu, menenggelamkan diri di Sungai Miluo, penduduk setempat berduka. Mereka membuang beras ketan ke sungai untuk mencegah ikan dan udang memakan jasadnya. Seiring waktu, praktik ini berkembang menjadi tradisi membuat dan memakan zongzi .
Zongzi juga memiliki makna budaya yang lebih dari sekadar perayaan. Penggunaan bambu atau daun alang-alang untuk membungkus beras ketan melambangkan hubungan antara manusia dan alam. Berbagai isian, seperti kacang merah, daging, atau kurma, tidak hanya menambah cita rasa tetapi juga mencerminkan tradisi kuliner daerah. Menyantap zongzi selama festival telah menjadi cara bagi keluarga untuk berkumpul, berbagi dalam perayaan, dan mewariskan warisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. [China Daily]