Beijing, Radio Bharata Online - Seorang pejabat senior Tiongkok mengatakan pada hari Selasa (26/8) bahwa lebih dari separuh kendaraan energi baru atau New Energy Vehicle (NEV) dunia saat ini beroperasi di Tiongkok, mendorong peningkatan pesat permintaan listrik.

Du Zhongming, Kepala Departemen Tenaga Listrik Administrasi Energi Nasional Tiongkok, mengatakan dalam konferensi pers di Beijing bahwa sejak awal periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), manufaktur canggih Tiongkok yang diwakili oleh "tiga produk baru" (kendaraan listrik, baterai litium, dan sel surya) serta industri digital yang digerakkan oleh kecerdasan buatan dan data besar telah secara signifikan mempercepat pertumbuhan permintaan listrik di negara tersebut.

Menurutnya, konsumsi listrik untuk manufaktur NEV di Tiongkok meningkat sebesar 34,3 persen pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, sementara penggunaan listrik untuk internet dan layanan terkait meningkat sebesar 20,5 persen.

Dari Januari hingga Juli tahun ini, konsumsi listrik untuk layanan pengisian daya dan penggantian baterai kendaraan listrik melonjak lebih dari 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Pada akhir Juli, jumlah unit infrastruktur pengisian daya di Tiongkok mencapai 16,696 juta, 10 kali lipat angka pada akhir Rencana Lima Tahun ke-13 (2016-2020), menjadikannya yang terbesar di dunia. Saat ini, lebih dari separuh kendaraan energi baru dunia beroperasi di Tiongkok, dan konsep perjalanan ramah lingkungan dan rendah karbon serta konsumsi energi telah tertanam kuat di benak masyarakat," ujarnya.