BEIJING, Radio Bharata Online - Di tengah langkah Tiongkok baru-baru ini untuk mengurangi impor film Hollywood, perhatian beralih ke produksi dalam negeri negara tersebut. Di antaranya, film perang epik "The Battle at Lake Changjin" (2021) menonjol sebagai tonggak sejarah sinematik, menempati peringkat kedua sebagai film terlaris dalam sejarah box office Tiongkok dengan total pendapatan 5,775 miliar yuan (sekitar $792 juta).

Pertempuran yang menjadi dasar film ini terjadi di daerah Danau Changjin di garis depan timur dalam pertempuran kedua Perang Melawan Agresi AS dan Membantu Korea. Danau Changjin terletak di wilayah yang sekarang menjadi Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK). Tiga korps dari Korps ke-9 Tentara Sukarelawan Rakyat Tiongkok (CPV) terlibat pertempuran langsung dengan tentara AS dari tanggal 27 November hingga 24 Desember 1950. CPVA yang perlengkapannya kurang memadai berhasil menyapu bersih seluruh resimen pasukan Amerika yang perlengkapannya berkelas dunia.

Aktor Wu Jing, kiri, dan Jackson Yee, kanan, saat pemutaran perdana di Beijing, Tiongkok, 25 September 2021. /VCG

Aktor Wu Jing, kiri, dan Jackson Yee, kanan, saat pemutaran perdana di Beijing, Tiongkok, 25 September 2021. /VCG

 

Perang epik ini diangkat ke layar lebar oleh sutradara terkenal Tiongkok Chen Kaige, Tsui Hark, dan Dante Lam. Para pemainnya juga terdiri dari para selebriti papan atas seperti aktor dan idola terkemuka Tiongkok Wu Jing, Jackson Yee, Zhu Yawen, Li Chen, Hu Jun, dan Duan Yihong.

"The Battle at Lake Changjin" tidak hanya menunjukkan kemajuan industri film Tiongkok dalam hal penceritaan dan kualitas produksi, tetapi juga mencerminkan minat penonton yang semakin besar terhadap cerita-cerita yang berakar pada sejarah nasional. Seiring dengan meningkatnya persaingan global di pasar film, keberhasilan ini menandai langkah maju yang signifikan bagi sinema Tiongkok di panggung dunia. [CGTN]