Beijing, Radio Bharata Online - Wakil Perdana Menteri Kirgistan, Bakyt Torobayev, pada hari Selasa (26/9) mengatakan sebagai salah satu negara pertama yang mendukung dan berpartisipasi dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI), Kirgistan sangat mementingkan kerjasamanya dengan Tiongkok dalam kerangka prakarsa tersebut dan menantikan hasil yang lebih banyak lagi.
Torobayev membuat pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara dengan China Central Television di sela-sela pertemuan antara delegasi Kirgistan yang dipimpin oleh wakil perdana menteri dan asosiasi industri serta perusahaan Tiongkok untuk pertukaran pandangan mendalam tentang kerja sama bilateral di bidang energi, pertanian, dan perdagangan yang diadakan di Beijing.
Dalam wawancara tersebut, Torobayev mengatakan bahwa Tiongkok telah menjadi mitra dagang dan investasi utama Kirgistan selama bertahun-tahun.
Ia mengatakan Kirgistan memiliki potensi investasi yang sangat besar. Secara khusus, proyek pembangunan rel kereta api Tiongkok-Kirgistan-Uzbekistan berjalan dengan lancar, yang akan membawa peluang baru untuk kerja sama ekonomi bilateral.
"Pertama, bagi kami, Tiongkok adalah tetangga yang ramah dan mitra yang dapat diandalkan. Selamat kepada rakyat Tiongkok pada ulang tahun ke-10 Prakarsa Sabuk dan Jalan yang dicanangkan oleh Presiden Xi. Prakarsa ini telah memenangkan dukungan luas tidak hanya di Tiongkok, tetapi juga di seluruh dunia. Kirgistan adalah salah satu negara pertama yang mendukung prakarsa ini," kata Torobayev.
Sekarang, dalam kerangka kerja prakarsa tersebut, banyak proyek sedang dibangun di Kirgistan, yang meliputi transportasi, kesehatan dan bidang lainnya, dengan jalur kereta api Tiongkok-Kirgistan-Uzbekistan yang akan selesai, kata Torobayev.
Menjelang KTT Tiongkok-Asia Tengah yang diadakan di Kota Xi'an, Provinsi Shaanxi, barat laut Tiongkok pada bulan Mei tahun ini, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dan Presiden Kirgistan, Sadyr Japarov, mengadakan pembicaraan dan mengumumkan peningkatan hubungan Tiongkok-Kirgistan menjadi kemitraan strategis yang komprehensif untuk era baru.
Sejak pertemuan antara kedua pemimpin tersebut, Kirgistan telah melihat kerja sama bilateral mendapatkan momentum, kata Torobayev dalam wawancara tersebut.
Pada bulan Oktober 2023, Beijing akan menjadi tuan rumah acara internasional lainnya mengenai kerja sama, yakni Forum Sabuk dan Jalan untuk Kerja Sama Internasional yang ketiga.
Torobayev mengatakan Kirgistan berharap acara ini dapat memberikan dorongan baru bagi pembangunan bersama Sabuk dan Jalan.
"Kami menaruh harapan besar pada forum yang akan datang. Kami memiliki prospek yang luas untuk bekerja sama, seperti melalui jalur kereta api yang menghubungkan Tiongkok, Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Azerbaijan, dan Eropa," ujar Torobayev.
Prakarsa Sabuk dan Jalan, yang mengacu pada proposal untuk membangun Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim Abad ke-21, diusulkan oleh Tiongkok pada tahun 2013 untuk meningkatkan koordinasi kebijakan, konektivitas fasilitas, perdagangan tanpa hambatan, integrasi keuangan, dan memperkuat pertukaran antar orang dalam skala lintas benua.