Beijing, Radio Bharata Online - Duta Besar Kazakhstan untuk Tiongkok, Shakhrat Nuryshev, mengatakan Prakarsa Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative (BRI) telah meningkatkan konektivitas dan mempromosikan persahabatan, rasa saling percaya, dan kerja sama di antara berbagai negara sejak diusulkan oleh Tiongkok sepuluh tahun yang lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN) di Beijing pada hari Jum'at (13/10) lalu, Nuryshev mencatat banyak proyek telah diluncurkan di bawah BRI, yang merupakan contoh khas kerja sama global.
Tahun ini menandai ulang tahun ke-10 BRI, yang mengacu pada prakarsa pembangunan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim Abad ke-21. Prakarsa itu bertujuan untuk membangun jaringan perdagangan dan infrastruktur yang menghubungkan Asia dengan Eropa dan Afrika di sepanjang rute perdagangan kuno. Selama satu dekade terakhir, lebih dari 150 negara dan lebih dari 30 organisasi internasional telah menandatangani dokumen kerja sama Sabuk dan Jalan.
"Saya ingin mengatakan bahwa banyak inisiatif yang diajukan sebelumnya, tetapi hanya sedikit yang telah diimplementasikan. Prakarsa Sabuk dan Jalan diusulkan sepuluh tahun yang lalu dan sejak saat itu telah dikembangkan dan diimplementasikan, yang dibuktikan dengan statistik dan proyek-proyek yang telah diluncurkan," kata Nuryshev dalam wawancara tersebut.
Nuryshev mengatakan bahwa BRI tidak hanya tentang meningkatkan fasilitas infrastruktur negara-negara miskin, tetapi juga merupakan proyek multifaset yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.
"Untuk seluruh wilayah, khususnya Asia Tengah atau benua Eurasia, BRI telah mempromosikan konektivitas transportasi, meningkatkan volume perdagangan, dan meningkatkan kerja sama energi. Jalur Sutra memiliki banyak aspek. Tidak hanya Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim, tetapi juga Jalur Sutra perawatan kesehatan, Jalur Sutra digital, Jalur Sutra medis, dan Jalur Sutra budaya. Dengan kata lain, Jalur Sutra memiliki konten yang kaya, yang membantu orang untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dan lebih dekat satu sama lain. Sebagai hasilnya, hal ini telah memperkuat persahabatan, rasa saling percaya, dan kerja sama di antara berbagai negara," jelas Nuryshev.
Ia juga mengatakan bahwa BRI memainkan peran penting dalam menyelesaikan berbagai isu global dan memberikan dorongan baru bagi perkembangan ekonomi global.
"Dari perspektif ini, BRI sangat penting, dan menurut saya, sangat tepat waktu ketika Presiden Xi Jinping mengusulkan prakarsa ini pada tahun 2013 dengan tujuan untuk mengatasi isu-isu ekonomi dan keuangan global serta mendorong perkembangan ekonomi berbagai negara. Negara-negara ini perlu menarik sumber daya keuangan untuk pembangunan dan mereka perlu memanfaatkan potensi yang mereka miliki di berbagai bidang," ujar Duta Besar tersebut.