JAKARTA, Radio Bharata Online - Gelombang panas ekstrem melanda sebagian wilayah Afrika Selatan dalam beberapa pekan terakhir. Akibatnya, sebanyak delapan orang dilaporkan tewas.

korban tewas sebagian besar adalah pekerja pertanian di Provinsi Tanjung Utara yang berpenduduk jarang. Selain itu, sebagian besar semi-kering yang berbatasan dengan Namibia dan Botswana.

juru bicara pemerintah Michael Currin dalam sebuah pernyataannya, menyebut, "Kami prihatin dengan dampak cuaca panas yang dialami Afrika Selatan,"

Ia menambahkan, " sangat sedih mendengar tentang delapan orang yang meninggal karena serangan panas di Tanjung Utara setelah gelombang panas melanda provinsi itu selama seminggu,"

Layanan pemantauan iklim Uni Eropa mengatakan awal bulan ini bahwa delapan tahun terakhir adalah rekor terpanas secara global. (detikcom)