JAKARTA, Radio Bharata Online  - Jika Korea Selatan dan Amerika Serikat tetap nekad  melakukan latihan militer bersama yang direncanakan, maka  Korea Utara (Korut) mengancam akan mengambil "respons yang kuat dan konstan, yang belum pernah terjadi sebelumnya". Korut pun juga menuduh kedua negara itu meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Dilansir kantor berita Reuters, Jumat (17/2), dalam pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah KCNA, Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga mengatakan akan mempertimbangkan aksi militer tambahan jika Dewan Keamanan PBB, di bawah pengaruh Amerika Serikat, terus menekan Pyongyang.

Pernyataan tersebut muncul saat Korea Selatan dan Amerika Serikat bersiap untuk menggelar latihan militer tahunan sebagai bagian dari upaya untuk melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara dengan lebih baik.

Kedua sekutu tersebut juga akan mengadakan latihan berbasis diskusi di Washington, minggu depan yang bertujuan untuk meningkatkan operasi aset nuklir Amerika sebagai bagian dari upaya untuk melawan ancaman Korea Utara dengan lebih baik.

Latihan itu, yang dinamai Deterrence Strategy Committee Tabletop Exercise, dijadwalkan digelar pada 22 Februari mendatang di Departemen Pertahanan AS atau Pentagon.

( Reuters)