Bangkok, Radio Bharata Online - Kereta berkecepatan tinggi pertama di Thailand, yang merupakan bagian dari proyek kereta api unggulan di bawah kerja sama Prakarsa Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative (BRI) dengan Tiongkok, telah sangat memudahkan perjalanan masyarakat sekaligus meningkatkan konektivitas regional dan mendorong pembangunan ekonomi di negara Asia Tenggara tersebut.

Tiongkok dan Thailand, tetangga yang bersahabat dengan rasa kekeluargaan yang mendalam, memiliki hubungan bilateral yang kuat yang ditandai dengan peran Thailand sebagai mitra kerja sama strategis komprehensif Tiongkok. Terletak di jantung Asia Tenggara dan terhubung dengan anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) melalui jalur darat-laut, Thailand memiliki posisi strategis yang penting dalam memajukan kerangka kerja sama BRI.

Pembangunan bersama "Sabuk dan Jalan" yang berkualitas tinggi antara kedua negara telah membuahkan hasil yang bermanfaat, dengan kemajuan penting yang dicapai dalam proyek-proyek kerja sama penting seperti jalur kereta api Tiongkok-Thailand.

Proyek ini memiliki keistimewaan sebagai jalur kereta api berkecepatan tinggi perdana di Thailand dan juga merupakan upaya kereta api berkecepatan tinggi pertama di dunia yang memanfaatkan standar desain Tiongkok dan didanai oleh negara tuan rumah.

Sektor perkeretaapian telah menjadi saksi kolaborasi yang kuat antara Tiongkok dan Thailand, yang diwakili oleh penggunaan kereta api yang diproduksi oleh China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) secara luas di seluruh Thailand. Di antara kereta-kereta ini, sebuah jenis kereta tertentu telah mendapatkan popularitas yang luar biasa di kalangan masyarakat Thailand, yang mendapat julukan "Ultraman" yang terinspirasi dari pahlawan super fiksi Jepang yang dicintai.

Juga dijuluki sebagai pahlawan super sejati di jalur kereta api Thailand, "Ultraman" beroperasi dengan kecepatan hingga 120 kilometer per jam, menghubungkan tujuan-tujuan yang berjauhan seperti Chiang Mai di utara, Nong Khai di timur laut, dan Su-ngai Kolok di selatan. Kereta memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Thailand, menawarkan moda transportasi yang nyaman, aman, terjangkau, dan ramah lingkungan.

"Saya yakin kekuatan kereta tua tidak dapat memenuhi kebutuhan penumpang saat ini. Mereka mungkin membutuhkan banyak perbaikan karena peralatan yang sudah tua. Kereta baru benar-benar berbeda. Kecepatan kereta baru lebih cepat, sehingga mereka dapat tiba di tempat tujuan lebih awal," kata seorang penumpang saat melakukan perjalanan dengan kereta api baru-baru ini dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN).

"Ini adalah pertama kalinya saya naik kereta. Saya dan pacar saya akan melakukan perjalanan ke Hua Hin. Kereta ini sebenarnya cukup nyaman, dan tiketnya tidak mahal," kata penumpang lainnya.

Sejauh ini, jaringan kereta api Thailand memiliki 50 armada kereta api "Ultraman" yang mengesankan, yang berfungsi sebagai alat transportasi yang dapat diandalkan untuk kargo dan penumpang di sepanjang rute jarak jauh. Sistem kereta api Thailand terdiri dari empat jalur utama, yakni jalur timur, jalur timur laut, jalur utara, dan jalur selatan, yang membentang ke arah Malaysia. Dengan panjang gabungan sekitar 5.000 kilometer, keseluruhan jaringan kereta api Thailand memfasilitasi konektivitas tanpa batas di seluruh negeri.

"Kami naik kereta ini dari Stasiun Bang Sue Grand di Bangkok. Ini adalah stasiun kereta api terbesar di Asia Tenggara. Stasiun ini memiliki beberapa fungsi: tingkat paling bawah adalah kereta bawah tanah dan untuk kereta biasa. Di tingkat atas, ada stasiun yang diperuntukkan bagi kereta api berkecepatan tinggi di masa depan," kata Chen Zhijie, wakil manajer pusat manufaktur lokomotif di CRRC Qishuyan Company.

Berbagai aplikasi lokomotif dan kereta CRRC yang beragam telah mendapatkan popularitas yang luar biasa di Thailand, dengan basis penggemar yang berdedikasi. Selama Asia Pacific Rail 2023 tahun ini di Bangkok, banyak penggemar kereta api mengungkapkan kegembiraan mereka tentang transformasi kereta api ini dari sekadar moda transportasi menjadi elemen budaya yang secara bertahap dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Selain "Ultraman" yang dicintai, para penggemar kereta api Thailand telah memberikan berbagai julukan untuk kereta api yang dikembangkan oleh Tiongkok di Thailand. Di antaranya adalah kereta "Da Xiongmao" atau "Panda Raksasa", yang merujuk pada asal-usulnya yang berasal dari Tiongkok, dan kereta "Xiao Huangya" atau "Bebek Kuning Kecil", yang diberi nama sesuai dengan warnanya yang cerah. Di balik setiap julukan tersebut, terdapat kecintaan yang mendalam terhadap kereta api, yang terlihat dari antusiasme yang tinggi dari para penggemar yang berdedikasi.

Dan di luar kekaguman para penggemar lokal, Kereta Api Negara Thailand juga sangat menghargai kolaborasinya dengan CRRC.

"Sebenarnya, sudah lebih dari 10 tahun sejak pertama kali kami memiliki gerbong barang dari CRRC. Secara keseluruhan, kami memiliki 150 gerbong penumpang dari CRRC Changchun, mungkin sekitar tujuh atau delapan tahun yang lalu. Setelah itu, kami menyebutnya sebagai CSR (Corporate Social Responsibility). Kami telah menerima 20 unit lokomotif, dengan tenaga kuda tertinggi di SRT, perkeretaapian negara Thailand," kata Watcharachan Sirisuwannatash, Wakil Gubernur Perkeretaapian Negara Thailand.

Menurut para ahli setempat, penyelesaian jalur kereta api Tiongkok-Thailand tidak hanya akan menyegarkan pembangunan ekonomi di wilayah tersebut.