Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok pada hari Senin (9/10) menyarankan warganya untuk menghindari bepergian ke Palestina dan Israel untuk saat ini karena konflik sengit telah pecah antara kedua belah pihak.
"Kementerian Luar Negeri telah segera mengaktifkan mekanisme darurat untuk perlindungan konsuler, mengkoordinasikan upaya-upaya untuk memastikan keselamatan warga dan institusi Tiongkok di Palestina dan Israel. Kedutaan Besar Tiongkok di Israel dan Kantor Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Negara Palestina telah mengeluarkan peringatan keamanan yang mendesak, mempertahankan kontak dengan warga negara Tiongkok di daerah-daerah ini, dan melakukan yang terbaik untuk memastikan keselamatan warga negara dan institusi Tiongkok. Kami juga telah menyarankan warga negara Tiongkok untuk tidak melakukan perjalanan ke Palestina dan Israel saat ini. Bagi mereka yang saat ini berada di daerah-daerah tersebut, harap mengikuti dengan seksama situasi di sana, memperkuat langkah-langkah keamanan dan pencegahan, dan hindari keluar rumah. Jika terjadi keadaan darurat, segera hubungi kedutaan dan kantor untuk mendapatkan bantuan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, pada konferensi pers rutin di Beijing.
Kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan besar-besaran ke Israel pada hari Sabtu (7/10), yang mencakup penembakan ribuan roket dan penyusupan militan ke wilayah selatan Israel. Sebagai tanggapan, militer Israel melakukan puluhan serangan udara yang menargetkan situs-situs dan markas Hamas di daerah kantong pantai.
Media Israel mengatakan pada hari Minggu (8/10) bahwa bentrokan antara Palestina dan Israel telah menewaskan sedikitnya 700 warga Israel dan lebih dari 2.000 orang lainnya terluka.
Data yang dirilis oleh departemen kesehatan Palestina pada hari Minggu menunjukkan serangan udara Israel di Jalur Gaza telah menewaskan 413 warga Palestina, termasuk 78 anak-anak dan 41 wanita, dan melukai 2.300 lainnya. Selain itu, serangan tersebut juga menyebabkan lebih dari 20.000 orang mengungsi di Gaza.
Konflik Palestina-Israel tidak menunjukkan tanda-tanda mereda dalam beberapa tahun terakhir. Pembicaraan damai langsung antara kedua belah pihak terhenti pada tahun 2014 setelah perselisihan mengenai pemukiman Israel dan pengakuan negara Palestina.