New York, Radio Bharata Online - Utusan Tiongkok untuk PBB, Zhang Jun, pada hari Jum'at (13/10) menyerukan upaya habis-habisan untuk mencapai gencatan senjata antara Hamas dan Israel sesegera mungkin untuk mencegah memburuknya bencana kemanusiaan.

Berbicara dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB mengenai eskalasi konflik Palestina-Israel, Zhang mencatat bahwa babak baru konflik ini menyebabkan korban sipil berskala besar dan krisis kemanusiaan.

Zhang mengatakan bahwa melindungi warga sipil adalah garis merah yang digariskan oleh hukum kemanusiaan internasional, dan penggunaan kekuatan tanpa pandang bulu tidak dapat diterima, dan keselamatan staf PBB dan pekerja kemanusiaan harus dijamin.

Ia pun menegaskan bahwa Tiongkok mengutuk semua kekerasan dan serangan terhadap warga sipil, dan menentang segala tindakan yang melanggar hukum kemanusiaan internasional.

Utusan Tiongkok itu juga meminta semua pihak untuk menahan diri, menyepakati gencatan senjata sesegera mungkin, menghindari eskalasi lebih lanjut dari ketegangan, dan mencegah perluasan dan meluasnya perang serta dampak yang lebih besar pada keamanan regional dan internasional.

Zhang mengatakan Tiongkok sangat prihatin dengan dampak dari "pengepungan total" Israel terhadap Gaza dan perintah evakuasi di Gaza utara, dan menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan himbauan dari masyarakat internasional dan Sekretaris Jenderal PBB, dan menghentikan hukuman kolektif terhadap penduduk Gaza untuk mencegah memburuknya bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh ulah manusia.

Ia mengatakan Tiongkok mendukung diskusi mengenai koridor kemanusiaan Gaza, berharap pengaturan yang layak dapat segera dibuat dan menghargai upaya Mesir dan negara-negara lain.

Utusan tersebut juga menyatakan dukungannya terhadap mediasi diplomatik untuk memastikan keamanan dan kebutuhan kemanusiaan para sandera, serta pembebasan dini dan pemulangan mereka ke rumah dengan selamat.

Zhang menunjukkan bahwa solusi mendasar untuk masalah Israel-Palestina adalah melanjutkan pembicaraan damai yang tulus sejak dini, mengembalikan hak-hak sah rakyat Palestina sebagai sebuah negara, dan mewujudkan koeksistensi damai antara Palestina dan Israel.

Ia mengatakan bahwa ketika melakukan pengendalian krisis, komunitas internasional harus tetap berpegang pada arah dasar "solusi dua negara", mempromosikan konsensus yang lebih luas, dan menetapkan jadwal dan peta jalan untuk hal ini.

"Kami memahami keseriusan situasi kemanusiaan, dan ada suara yang muncul di Dewan bahwa kita harus mengambil tindakan untuk benar-benar menangani bagian kemanusiaan dan untuk benar-benar mencegah memburuknya bencana kemanusiaan, dan kami akan terus bekerja di sepanjang arah itu," kata Zhang kepada wartawan setelah pertemuan.