RAMALLAH, Radio Bharata Online - Dengan semakin dekatnya invasi darat Israel di Gaza dan bencana krisis kemanusiaan yang dihadapi rakyat Palestina, konflik Israel-Gaza meningkat pada titik krusial. Israel mungkin tidak akan menghentikan tindakan militernya, meskipun ada tekanan yang meningkat dari komunitas internasional.  Dan medan perang antara Israel dan Palestina kini meluas ke diplomasi dan opini publik, yang akan membuat situasi menjadi lebih rumit.

Perang masih berlanjut selama 10 hari setelah serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Militer Israel menyatakan, serangan Hamas telah menewaskan lebih dari 1.300 orang, dan melukai 3.200 lainnya.

Di Gaza, Kementerian Kesehatan mengatakan pada hari Senin bahwa serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 2.750 orang dan melukai sedikitnya 9.700 orang.

Juru bicara Badan Kerjasama Pembangunan Internasional Tiongkok pada hari Senin mengatakan, Beijing memberikan bantuan kemanusiaan darurat melalui Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat, dan Otoritas Nasional Palestina, untuk kebutuhan mendesak berupa makanan, perawatan medis, dan perumahan di Gaza.

Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning, mengkonfirmasi bahwa empat warga Tiongkok tewas dalam konflik tersebut, dua hilang, dan enam luka-luka.  Mao menambahkan bahwa pengoperasian penerbangan komersial antara Tiongkok dan Israel terus berlanjut, dan menyarankan warga negaranya untuk kembali ke Tiongkok sesegera mungkin. Kementerian akan memberikan kemudahan kepada masyarakat Tiongkok, sambil memantau dengan cermat situasi keamanan, dan situasi perjalanan darat dan udara. (Global Times)