Jenewa, Radio Bharata Online - Organisasi-organisasi hak asasi manusia Tiongkok telah mengadakan sejumlah acara untuk membahas perlindungan hak asasi manusia di sela-sela sesi ke-54 Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang sedang berlangsung di dalam dan luar negeri.

Pada 19 September 2023, sebuah simposium yang berfokus pada kemajuan perjuangan hak asasi manusia di negara-negara yang berpartisipasi dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusulkan Tiongkok diadakan di Jenewa, Swiss, markas besar Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Dalam simposium tersebut, para ahli dan cendekiawan hak asasi manusia dari Tiongkok dan negara-negara lain bertukar pandangan tentang kontribusi BRI terhadap pembangunan global dan kemajuan hak asasi manusia.

Simposium yang bertemakan "Pembangunan Bersama Sabuk dan Jalan dan Kemajuan Perjuangan Hak Asasi Manusia Global" ini diselenggarakan oleh China Foundation for Human Rights Development, sebuah lembaga swadaya masyarakat Tiongkok yang didedikasikan untuk mempromosikan pembangunan perjuangan hak asasi manusia.

Pada tanggal 20 September 2023, sebuah seminar bertema "Ilmu Pengetahuan dan Hak Asasi Manusia" diadakan di Jenewa bagi para ahli dan cendekiawan internasional untuk berbagi wawasan tentang menjaga hak asasi manusia di era kecerdasan buatan. Seminar ini dihadiri oleh pakar hukum Inggris, John Anthony Carty.

Dan karena PBB telah mendesak negara-negara untuk melindungi anak-anak dari kekerasan online, sebuah pertemuan diadakan di Jenewa. Seorang ahli hukum Tiongkok dan kepala badan industri sektor internet Tiongkok berbicara tentang upaya negara tersebut untuk menjaga anak-anak tetap aman saat online.

Wakil Koordinator Kelompok Kerja Perlindungan Anak UNICEF, Sabine Rakotomalala, dan Program Officer International Telecommunication Union, Fanny Carlotta Rotino, juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Pada tanggal 5 Oktober 2023, sebuah seminar tentang bagaimana Tiongkok mendorong dan mewajibkan bisnis untuk menghormati hak asasi manusia menghadirkan sekitar 150 ahli dan cendekiawan dari dalam dan luar negeri untuk berbagi pandangan mereka di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok tengah.

Acara ini dihadiri secara online oleh Pelapor Khusus PBB untuk Hak atas Pembangunan Surya Deva, yang memuji upaya Tiongkok untuk memasukkan tanggung jawab sosial perusahaan dalam rencana aksi hak asasi manusianya untuk tahun 2021-2025.

Dewan Hak Asasi Manusia mengadakan tidak kurang dari tiga sesi reguler dalam setahun, dengan total setidaknya sepuluh minggu. Sesi ke-54 Dewan Hak Asasi Manusia dibuka pada 11 September 2023 dan akan berlangsung hingga Jum'at (13/10).