BEIJING, radio Bharata Online - Pemerintah Amerika Serikat adalah penyebar disinformasi terbesar dalam sejarah, kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Sabtu(30/10), sebagai teguran atas tuduhan Washington.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara kementerian menolak laporan yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS pada hari Kamis yang menuduh Tiongkok menginvestasikan miliaran dolar untuk " menyebarkan disinformasi secara global."
Laporan itu sendiri merupakan disinformasi karena salah mengartikan fakta dan kebenaran, kata juru bicara itu. "Faktanya, AS-lah yang menemukan persenjataan ruang informasi global."
Pusat terkait Departemen Luar Negeri AS yang mengarang laporan tersebut terlibat dalam propaganda dan infiltrasi atas nama "keterlibatan global", menurut juru bicara tersebut.
"Ini adalah sumber disinformasi dan pusat komando 'perang persepsi', " kata juru bicara itu.
Dari Operation Mockingbird, yang menyuap dan memanipulasi media berita untuk tujuan propaganda di era Perang Dingin, hingga sebotol bubuk putih dan video panggung "White Helmets" yang dikutip sebagai bukti untuk mengobarkan perang agresi di Irak dan Suriah awal abad ini., dan kemudian kebohongan besar yang dibuat untuk mencoreng kebijakan Xinjiang China, fakta telah berulang kali membuktikan bahwa AS adalah "kerajaan kebohongan" terus menerus, kata juru bicara itu.
"Bahkan beberapa orang di AS, seperti Senator Rand Paul, mengakui bahwa pemerintah AS adalah penyebar disinformasi terbesar dalam sejarah dunia," kata juru bicara tersebut.
Beberapa orang di AS mungkin berpikir bahwa mereka dapat menang dalam perang informasi selama mereka menghasilkan cukup banyak kebohongan, kata juru bicara itu, seraya menambahkan bahwa orang-orang di dunia tidak buta.
"Tidak peduli bagaimana AS mencoba menyematkan label 'disinformasi' di negara lain, semakin banyak orang di dunia telah melihat melalui upaya buruk AS untuk mengabadikan supremasinya dengan menganyam kebohongan menjadi 'pakaian baru kaisar' dan mengotori orang lain.," tambah juru bicara itu. [CGTN]