Beijing, Radio Bharata Online - Bangladesh pada hari Kamis (12/10) bergabung dengan klub tenaga angin global dengan peresmian proyek pembangkit listrik tenaga angin dengan 22 turbin yang dimungkinkan lewat investasi Tiongkok.

Sebuah upacara peluncuran online untuk Cox's Bazar Wind Farm diadakan di Beijing dan Dhaka, ibukota Bangladesh, pada Kamis (12/10) sore. Acara ini menandai peresmian proyek pembangkit listrik tenaga angin terpusat pertama di negara Asia Selatan ini, menyusul tersambungnya pembangkit listrik tersebut dengan jaringan listrik dan dimulainya uji coba operasi pada bulan Mei lalu.

Proyek ini, dengan kapasitas terpasang sebesar 66 megawatt, akan menyediakan lebih dari 145 juta kwh listrik ramah lingkungan per tahun.

Proyek yang mulai dibangun pada bulan September 2021 itu diharapkan dapat mengurangi konsumsi batu bara tahunan negara tersebut hingga lebih dari 44.600 ton, yang secara efektif mengurangi emisi karbon dioksida hingga hampir 110.000 ton.

Fasilitas baru ini terletak di distrik pesisir tenggara Bangladesh, Cox's Bazar, sekitar 400 km dari Dhaka. Fasilitas ini dibangun oleh PowerChina Chengdu Engineering Corp dengan pendanaan dari Wuling Power Corp, anak perusahaan dari State Power Investment Corp (SPIC) Tiongkok.

"Ketika operasi penuh dimulai, proyek ini akan memenuhi kebutuhan listrik 100.000 rumah tangga. Kami juga akan terus mempromosikan pembangunan banyak proyek energi baru, seperti fase kedua dan ketiga dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Angin Cox's Bazar dan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Angin Mongla," kata Xia Gang, Presiden SPIC Wuling Power Corporation.

Proyek Mongla di Kota Chittagong, sekitar 100 km sebelah utara Cox's Bazar, diperkirakan akan mulai beroperasi tahun depan.