Kamis, 28 Agustus 2025 13:11:0 WIB

Acara Pertukaran Budaya 'Echoes of Peace' Diadakan di Inggris untuk Peringati Perang Dunia II

Sosial Budaya

Eko Satrio Wibowo

Liverpool, Radio Bharata Online - Para tamu kehormatan dari seluruh Eropa bergabung dalam diskusi mengenai berbagai topik, termasuk mempertahankan tatanan internasional pascaperang dan mempraktikkan multilateralisme, dalam Acara Pertukaran Budaya "Echoes of Peace" di kota Liverpool, Inggris, pada hari Selasa (26/8).

Tatiana Valovaya, Direktur Jenderal Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, menyampaikan pidato melalui video di acara yang diselenggarakan oleh China Media Group (CMG) tersebut.

Di antara lebih dari 100 peserta terdapat mantan Perdana Menteri Hongaria, Peter Medgyessy, mantan Presiden Rumania Traian Basescu, mantan Menteri Luar Negeri Spanyol Ana Palacio, perwakilan dari Dewan Bisnis Tiongkok-Inggris dan Asosiasi Memorial Lisbon Maru, serta keturunan pelaut Tiongkok selama Perang Dunia II.

Para tamu terlibat dalam pertukaran dan diskusi mengenai berbagai topik, termasuk mempertahankan tatanan internasional pascaperang, mempraktikkan multilateralisme, dan posisi historis penting medan perang di Tiongkok sebagai medan perang utama di Timur dalam perjuangan global melawan fasisme selama Perang Dunia II.

Para peserta mengatakan rakyat Tiongkok dan Inggris menjalin persahabatan yang erat melalui dukungan timbal balik dan pengorbanan darah serta nyawa selama Perang Dunia II. Yang lain mencatat bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian dunia dan mendorong pembangunan bersama selama 80 tahun terakhir.

Mereka menyerukan upaya yang gigih dalam menjaga perdamaian dunia seiring munculnya dan berlanjutnya tantangan-tantangan baru.

"Tiongkok sangat penting dalam melawan Jepang. Rakyat Tiongkok telah berjuang melawan fasisme dan militerisme sejak tahun 1931, dan kita perlu ingat bahwa perang dimulai pada tahun 1931, bukan 1941. Dan selama Perang Dunia II, Tiongkok sangat penting bagi strategi Sekutu," ujar Sejarawan Inggris, Robert Lyman.

Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang berlangsung dari tahun 1931 hingga 1945. Perang itu merupakan perang pertama yang meletus dan merupakan kampanye terlama dalam Perang Anti-Fasis Dunia. Perang ini mengakibatkan lebih dari 35 juta korban jiwa dari pihak militer dan sipil Tiongkok.

Film dokumenter CMG tentang jurnalis Inggris, George Hogg, ditayangkan perdana di acara tersebut, dengan CMG menerima hadiah dari keponakan Hogg, Mark Aylwin Thomas.

Selama Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang, Hogg dengan berani mengungkap kekejaman Jepang di masa perang. Ia juga menyelamatkan dan mendidik pemuda Tiongkok.

Acara ini juga menyelenggarakan pemutaran film dokumenter CMG "The Secret Betrayal" dan film dokumenter Perang Dunia II "The Sinking of the Lisbon Maru", serta pameran foto khusus yang menggambarkan lebih dari 20.000 pelaut Tiongkok yang bekerja sama dengan Inggris dalam pertempuran Perang Dunia II.

Media arus utama di Inggris meliput acara pertukaran budaya "Echo of Peace", dan laporan tentang acara tersebut diedarkan oleh 255 media arus utama dari 11 negara termasuk Amerika Serikat, Italia, Prancis, Jerman, Spanyol, Portugal, Belgia, Serbia, Hongaria, dan Yunani.

Komentar