Stung Treng, Radio Bharata Online - Sebuah pembangkit listrik tenaga air yang diinvestasikan oleh Tiongkok, yang memenuhi sekitar 20 persen kebutuhan listrik Kamboja, telah meningkatkan ketahanan listrik sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi di negara Asia Tenggara tersebut.

Terletak di sungai Sesan di timur laut Kamboja, pembangkit listrik tenaga air Lower Sesan II merupakan salah satu bendungan pembangkit listrik tenaga air terpanjang di Asia, dengan total panjang 6,5 km. Fasilitas ini menyumbang hampir 20 persen dari total kapasitas terpasang di Kamboja.

Selesai dibangun pada tahun 2018, pembangkit listrik tenaga air Lower Sesan II merupakan perusahaan patungan antara Huaneng Hydrolancang International Energy dari Tiongkok, yang memegang 51 persen saham, Royal Group dari Kamboja dengan 39 persen saham, dan EVN International Joint Stock Company dari Vietnam yang memiliki 10 persen saham. 

Proyek ini merupakan salah satu proyek infrastruktur di bawah Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI), yang diusulkan oleh Tiongkok pada tahun 2013 dan dirancang untuk menjadi kebangkitan modern dari rute perdagangan Jalur Sutra kuno yang menghubungkan Asia, Eropa, dan Afrika.

Penduduk setempat mengatakan bahwa pembangkit listrik tenaga air tersebut telah membuat listrik menjadi lebih mudah diakses dan terjangkau.

"Di masa lalu, kami biasa mengisi baterai dan menggunakannya di malam hari. Dengan dibangunnya pembangkit listrik, sekarang kabel-kabel terhubung ke rumah-rumah. Tidak hanya menurunkan harga listrik, tapi juga langsung mengalirkan listrik ke rumah kami," ujar salah satu warga.

Seorang karyawan lokal dari pembangkit listrik mengatakan bahwa proyek ini telah menciptakan lapangan pekerjaan.

"Hidup di sini menyenangkan dan menyenangkan. PLTA Lower Sesan II adalah pemberi kerja utama bagi kaum muda. PLTA ini juga menyediakan semua listrik yang dibutuhkan provinsi ini," kata Buor Rithy, seorang insinyur PLTA Lower Sesan II.

Seorang karyawan asal Tiongkok mengatakan bahwa fasilitas tersebut mendukung transisi energi hijau di Kamboja.

"Pembangkit listrik tenaga air ini memasok Kamboja dengan hampir 2 miliar kilowatt jam energi bersih per tahun. Ini setara dengan pembakaran 24.600 ton batu bara standar dan mengurangi emisi karbon sebanyak 600.000 ton," ujar Yang Jia, seorang insinyur PLTA Lower Sesan II.

Kamboja memiliki tujuh pembangkit listrik tenaga air yang dibangun oleh Tiongkok dengan kapasitas gabungan sebesar 1.328 megawatt pada Mei 2022.