Cape Town, Radio Bharata Online - Para pejabat dan pakar dari seluruh Afrika memuji kemajuan Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusulkan Tiongkok dalam mengintegrasikan infrastruktur benua tersebut dan memacu investasi besar-besaran dalam proyek-proyek utama selama dekade terakhir.

BRI diusulkan oleh Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pada tahun 2013. Sejak saat itu, banyak negara Afrika telah menjadi mitra penting dalam upaya meningkatkan konektivitas global di bawah prakarsa tersebut.

Solomon Lechesa Tsenoli, Wakil Ketua Majelis Nasional di Afrika Selatan, mengatakan bahwa selain meningkatkan hubungan negaranya dengan Tiongkok, BRI juga memiliki pengaruh positif terhadap hubungannya dengan negara-negara tetangganya.

"Ini memperkuat kemampuan kami untuk bekerja sama di seluruh benua, serta dengan Tiongkok sendiri di berbagai bidang. Jadi kami pikir Prakarsa Sabuk dan Jalan juga merupakan (platform) pembangunan hubungan yang baik," katanya.

Sande Ngalande, Direktur Pusat Penelitian Sabuk dan Jalan di Universitas Zambia, menyoroti bahwa BRI telah memberikan kontribusi yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi global.

"BRI telah membawa perkembangan besar dalam sepuluh tahun terakhir dalam hal jaringan jalan, infrastruktur, dalam hal bandara, saluran air, telekomunikasi, berbagai pembangunan infrastruktur lainnya di hampir semua sektor pembangunan ekonomi. Dan karena itu, hal ini telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perdagangan internasional, pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan dan banyak hal positif lainnya yang telah kita lihat secara global," kata Ngalande.

Bagi banyak negara di benua Afrika, BRI telah memungkinkan kemajuan proyek-proyek yang tadinya tidak memiliki pembiayaan yang memadai. Menteri Transportasi dan Logistik Zambia, Frank Tayali, mengatakan bahwa prakarsa ini telah memberdayakan negaranya untuk membangun infrastruktur utama.

"Ini adalah prakarsa yang sangat, sangat penting di mana Zambia bergabung hanya lima tahun yang lalu dan sebagai hasil dari bergabungnya Zambia dengan BRI, kami telah melihat investasi besar di Zambia, hampir mendekati tiga milyar dolar. Kami berbicara tentang investasi dalam meningkatkan infrastruktur bandara kami, seperti Bandara Internasional Kenneth Kaunda, Bandara Internasional Ndola, bahkan fasilitas konferensi berstandar internasional," ujar pejabat tersebut.

Para profesional media di Mesir juga memuji dampak transformatif BRI, dengan menekankan bahwa beberapa proyek besar telah mengakar di negara Afrika Utara tersebut dan secara terus menerus meningkatkan kesejahteraan warganya.

"Prakarsa Sabuk dan Jalan didasarkan pada peradaban dan kemakmuran bersama. Semua yang telah terjadi di negara-negara yang terlibat dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan membuktikan hal ini. Terlepas dari berbagai masalah yang dihadapi dunia dalam satu dekade terakhir, negara-negara yang terkait dengan Prakarsa Sabuk dan Jalan, termasuk Mesir, masih mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Proyek-proyek berskala besar di bawah prakarsa ini dapat dilihat di mana-mana di Mesir. Kami merasa sangat senang," kata Ihab Shaarawy, Associate Editor di The Egyptian Gazette, surat kabar harian berbahasa Inggris tertua di Timur Tengah.