JAKARTA, Radio Bharata Online - Para pemimpin Amerika Serikat, Australia dan Inggris pada hari Senin (13 Maret) mengungkap rencana untuk mendukung Australia dengan kapal selam serang bertenaga nuklir.  Langkah besar ini melibatkan investasi ratusan miliar dolar, yang ditujukan untuk ambisi mereka di Asia Pasifik melawan Tiongkok.

Berbicara dalam sebuah upacara di pangkalan angkatan laut AS di San Diego, didampingi oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Presiden AS Joe Biden menyebut perjanjian di bawah kemitraan AUKUS 2021, sebagai bagian dari komitmen bersama untuk kebebasan dan keterbukaan, di wilayah Indo-Pasifik dengan dua sekutu AS paling kuat dan cakap.

Di bawah kesepakatan itu, Amerika Serikat berniat untuk menjual kepada Australia, tiga kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia, yang segera dibangun oleh General Dynamics, pada awal 2030-an, dengan opsi untuk membeli dua lagi jika diperlukan.

Pernyataan dari para pemimpin mengatakan, proyek multi-tahap itu akan memuncak dengan produksi di Inggris serta menyertakan teknologi AS yang canggih.

Seorang pejabat pertahanan Australia mengatakan proyek tersebut akan menelan biaya US$245 miliar pada tahun 2055.

Namun Biden menekankan, bahwa kapal selam itu akan bertenaga nuklir, bukan bersenjata nuklir.

Dalam pernyataannya, Albanesse mengatakan, Inggris akan menerima pengiriman kapal selam SSN-AUKUS pertamanya pada akhir 2030-an, dan Australia akan menerima unit pertama pada awal 2040-an. Kapal akan dibangun oleh BAE Systems dan Rolls-Royce. (CNA)