JAKARTA, Radio Bharata Online - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan, bahwa negaranya siap untuk melakukan serangan nuklir kapan saja untuk mencegah perang, dan menuduh Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) memperluas latihan militer gabungan, yang melibatkan aset-aset nuklir Amerika.

Pernyataan Kim, sebagaimana dilaporkan kantor berita KCNA, muncul ketika negara yang terisolasi ini melakukan latihan, yang bertujuan untuk meningkatkan "pencegahan perang dan kemampuan serangan balik nuklir" pada hari Sabtu dan Minggu, untuk mengirimkan peringatan keras terhadap sekutu.

Dalam latihan tersebut, sebuah rudal balistik yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir tiruan, terbang sejauh 800 km sebelum menghantam sebuah target di ketinggian 800 m, di bawah skenario serangan nuklir taktis.

Kim, yang mengawasi uji coba itu, mengatakan bahwa latihan itu meningkatkan kemampuan perang militer yang sebenarnya, dan menyoroti perlunya memastikan postur kesiapan untuk setiap "serangan balik nuklir yang segera dan luar biasa" melalui latihan semacam itu.

Dalam pernyataannya, Kim menyebutkan, situasi saat ini, di mana musuh semakin jelas dalam pergerakan mereka untuk melakukan agresi terhadap RRDK, sangat penting untuk meningkatkan penangkalan perang nuklirnya secara eksponensial.

Kim menggunakan singkatan dari nama resmi negaranya RRDK, atau Republik Rakyat Demokratik Korea.

Menurut Kim, kekuatan nuklir RRDK akan dengan kuat menghalangi, mengendalikan dan mengelola gerakan sembrono dan provokasi musuh dengan kesiapan perangnya yang tinggi, dan menjalankan misi pentingnya tanpa ragu-ragu jika terjadi situasi yang tidak diinginkan.  (CNA)