Beijing, Radio Bharata Online - Seorang pejabat dari Argentina, negara besar Amerika Latin pertama yang secara resmi bergabung dengan Prakarsa Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative (BRI), mengatakan bahwa BRI yang dipimpin oleh Tiongkok dapat berfungsi sebagai mesin yang mendorong integrasi Amerika Latin dengan konektivitas yang lebih baik di bidang infrastruktur.

Argentina telah merangkul prakarsa tersebut dengan bekerja sama dengan Tiongkok untuk menyelesaikan dua bendungan di Patagonia selatan, yang akan mewujudkan "mimpi energi" Argentina untuk mengurangi ketergantungan pada impor energi.

Terletak di Sungai Santa Cruz, Pembangkit Listrik Tenaga Air Nestor Kirchner-Jorge Cepernic, yang merupakan prakarsa terbesar dalam kerja sama bilateral, mulai dibangun pada tahun 2013 ketika perusahaan Tiongkok, Gezhouba Group Corporation, dan perusahaan-perusahaan Argentina lainnya membentuk konsorsium Tiongkok-Argentina, UTE Represas Patagonia.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan infrastruktur energi negara dan memenuhi kebutuhan listrik lebih dari satu juta keluarga.

Manuela Castañeda, seorang jurnalis di Agencia Télam, kantor berita nasional Argentina, menyoroti pentingnya proyek-proyek tersebut dalam sebuah program khusus "Vision into Reality" di China Global Television Network (CGTN).

"Prakarsa ini dimulai pada tahun 2013 ketika perusahaan Tiongkok bernama Gezhouba Group Corporation dan perusahaan Argentina lainnya membentuk konsorsium Tiongkok-Argentina, dengan tujuan untuk meningkatkan infrastruktur energi energi negara dan untuk memenuhi kebutuhan listrik lebih dari satu juta keluarga. Jadi berkat instalasi ini, Argentina akan menghemat lebih dari 1,5 miliar dolar (sekitar 24 triliun rupiah) karena substitusi bahan bakar cair impor seperti yang terjadi saat ini. Saat ini, estimasi kemajuan pembangunan bendungan adalah sekitar 25 persen untuk Netor Kishner dan 40 persen untuk Jorge Cepernic," jelasnya.

Francisco A Taiana, Direktur Departemen Kerjasama Internasional dari Kementerian Kebudayaan Argentina, menjelaskan kepada CGTN bahwa BRI dapat menjadi mesin untuk integrasi Amerika Latin.

"Saya pikir Prakarsa Sabuk dan Jalan sangat berarti, tidak hanya bagi Argentina, tetapi juga bagi Amerika Latin secara umum karena semakin banyak negara yang bergabung dengan Prakarsa Sabuk dan Jalan. Saya benar-benar berpikir bahwa ini dapat menjadi mesin untuk integrasi Amerika Latin, sebuah integrasi yang tidak hanya membutuhkan aspek politik dan kelembagaan, tetapi juga dalam aspek infrastruktur fisik untuk benar-benar menyatukan negara-negara ini dan mengintegrasikan mereka dengan cara lain ke dalam ekonomi dunia," katanya.

Komitmen Tiongkok untuk investasi energi terbarukan di Argentina terbukti melalui fokusnya pada proyek-proyek pembangkit listrik tenaga air dan prakarsa-prakarsa lainnya.

"Tiongkok terus berinvestasi besar-besaran dalam energi terbarukan di Argentina, contohnya (proyek-proyek pembangkit listrik tenaga air) ini. Kami juga memiliki kasus pembangkit listrik tenaga surya besar di utara Argentina. Kami juga memiliki proyek-proyek yang sedang dikerjakan seperti energi nuklir dan juga banyak area potensial lainnya yang tidak hanya menjanjikan potensi yang sangat besar bagi perekonomian Argentina, tetapi juga saya pikir ini juga merupakan ciri khas dari komitmen Tiongkok yang mendalam terhadap energi terbarukan sebagai bagian dari ekspansi ke seluruh dunia," papar Taiana.