BEIJING, Radio Bharata Online - Krisis kemanusiaan semakin memburuk di Jalur Gaza selama akhir pekan, ketika Israel semakin mendesak pada hari Minggu untuk melakukan persiapan serangan darat, setelah memerintahkan lebih dari 1 juta penduduk untuk mengungsi dari Gaza utara.

Berbagai seruan untuk melindungi warga sipil, dan bertindak sejalan dengan hukum internasional di tengah meningkatnya ketegangan Israel-Palestina, semakin meningkat.  Diantara seruan itu, Tiongkok mengatakan bahwa tindakan Israel sudah lebih dari sekadar membela diri, dan mendesak negara itu untuk menghindari hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza.

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, melakukan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada hari Minggu. Dalam pembicaraan tersebut, Wang mengatakan bahwa prioritas utamanya adalah meredakan situasi dan mencegah krisis kemanusiaan yang parah di Jalur Gaza, yang dapat mengakibatkan lebih banyak korban sipil yang tidak bersalah, dan kerusakan lebih lanjut terhadap perdamaian regional.

Menurut Wang, penerapan hak untuk membela diri harus mematuhi hukum internasional dan hukum humaniter internasional, termasuk menjamin keselamatan warga sipil dan individu yang ditahan.  Menanggapi kekerasan dengan kekerasan, hanya akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, dan menimbulkan krisis yang lebih serius.

Sementara dalam pembicaraan teleponnya dengan Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud pada hari Sabtu, Wang mengatakan Tiongkok menentang dan mengutuk semua tindakan yang merugikan warga sipil, karena melanggar hati nurani dasar manusia, dan prinsip-prinsip dasar hukum internasional.

Wang menegaskan, tindakan Israel sudah melampaui lingkup pembelaan diri. Mereka harus memperhatikan seruan komunitas internasional dan Sekretaris Jenderal PBB, dan menghindari hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza. (Global Times)