New York, Radio Bharata Online - Seorang utusan Tiongkok pada hari Rabu (4/10) menyerukan persatuan dan kepercayaan di antara para anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan fondasi dan prasyarat untuk memenuhi peran PBB, menjunjung tinggi tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB, mempraktekkan multilateralisme yang sebenarnya, dan secara kolektif mengatasi tantangan global.

Pada pengarahan singkat oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, tentang ringkasan kebijakan Agenda Bersama Kita untuk KTT Masa Depan di markas besar PBB di New York, Zhang Jun, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk PBB, menekankan:
 
"Tiongkok sangat mementingkan laporan Agenda Bersama Kita, percaya bahwa laporan tersebut memiliki nilai yang signifikan dalam memperkuat peran Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dalam menanggapi tantangan global secara bersama-sama."

Pada Debat Umum sesi ke-78 Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) dan acara-acara tingkat tinggi terkait, Zhang mengatakan bahwa memperjuangkan solidaritas, kepercayaan, dan kerja sama adalah kata kunci. Hal ini telah membentuk momentum yang baik, momentum yang harus kita pertahankan. Hal ini sangat penting bagi masa depan PBB. Untuk mencapai hal ini, kita harus mengatakan 'tidak' pada konfrontasi blok, politik kekuasaan, mentalitas Perang Dingin, standar ganda, dan tindakan-tindakan lainnya.

Utusan tersebut juga menekankan prinsip yang dipimpin oleh keanggotaan PBB, yang diabadikan dalam Piagam PBB dan mencerminkan sifat dasar PBB. Negara-negara anggota harus menggunakan hak tersebut secara efektif, memperkuat dialog dan kerja sama, dan bekerja sama untuk tujuan PBB.

Zhang mengatakan bahwa organisasi regional, lembaga swadaya masyarakat, dan perwakilan dari masyarakat sipil dapat berpartisipasi dalam urusan PBB dan pelaksanaan Agenda Bersama Kita, tetapi peran dan hak yang mereka mainkan harus konsisten dengan tanggung jawab dan kewajiban yang mereka emban.

Topik mengenai masa depan PBB dan arah baru kerja PBB di masa depan dibahas dengan hangat dalam kegiatan peringatan ulang tahun PBB ke-75 pada tahun 2020. Dalam laporannya, "Our Common Agenda", yang dirilis pada tahun 2021, Guterres menguraikan berbagai kesulitan dan tantangan yang dihadapi dunia saat ini serta mengajukan serangkaian rekomendasi dan jalur untuk membalikkan krisis saat ini.