Nyingchi, Radio Bharata Online - Menurut Duta Besar Nikaragua untuk Tiongkok, Michael Campbell, kampanye kotor Barat atas apa yang disebut sebagai masalah hak asasi manusia hanya bertujuan untuk menggoyahkan Tiongkok dan dilanggengkan oleh pemerintah negara-negara yang tidak dapat menjamin tingkat kemakmuran yang sama bagi rakyatnya sendiri.

Campbell berada di Kota Nyingchi, Daerah Otonomi Xizang, barat daya Tiongkok untuk menghadiri Forum Trans-Himalaya untuk Kerjasama Internasional yang ketiga, yang berakhir pada hari Jum'at (6/10) setelah mengumpulkan para pejabat dari berbagai negara untuk mendiskusikan cara-cara memperdalam kerjasama internasional dalam bidang lingkungan hidup, geografi, budaya dan bidang-bidang utama lainnya.

Menjelang acara tersebut, Campbell dan para diplomat lainnya melakukan kunjungan ke beberapa situs keagamaan, sekolah, dan rumah-rumah penduduk di seluruh wilayah Xizang serta berbicara dengan masyarakat setempat dan pejabat pemerintah.

Dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN), Dubes itu ditanya bagaimana dia akan menggambarkan wilayah tersebut berdasarkan pengamatan langsung selama perjalanannya.

"Saya pikir (kata) yang pertama kali akan saya gunakan adalah 'beragam'. Ini adalah wilayah multi-etnis, wilayah dengan budaya dan keyakinan agama yang beragam. Saya juga akan menggunakan kata 'harmonis', karena di sana, Anda bisa melihat kedamaian, Anda bisa melihat ketenangan, Anda bisa melihat semua orang bekerja sama untuk mencoba mendapatkan masa depan yang lebih sejahtera. Dan saya akan mengatakan 'pembangunan' akan menjadi kata penting lainnya yang akan saya gunakan," katanya.

Campbell juga memberikan pandangannya tentang "kampanye kotor" yang telah diluncurkan dalam upaya untuk mendiskreditkan Tiongkok atas dugaan "masalah hak asasi manusia". Meskipun dengan tegas menolak klaim-klaim ini sebagai informasi yang salah, ia mengatakan bahwa pencapaian pemerintah Tiongkok dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak tertandingi bahkan oleh negara-negara maju yang telah mencoba mengarang isu-isu sosial di Tiongkok.

"Saya rasa kami sepenuhnya setuju dengan pandangan Presiden Xi Jinping dan pemerintah Tiongkok mengenai hak asasi manusia. Hak asasi manusia yang paling penting adalah hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan penghidupan yang bermartabat, memiliki akses terhadap pendidikan yang berkualitas, keamanan, kesehatan, kesempatan untuk mencapai kemakmuran dalam hidup, melihat anak-anak Anda tumbuh, hidup di lingkungan yang sangat nyaman dan aman. Anda dapat melihat hak asasi manusia diterapkan secara efektif di sini, yang bertentangan dengan semua kampanye kotor dan kebohongan, informasi yang keliru yang dilakukan oleh beberapa pemerintah Barat yang tidak menjamin tingkat kesejahteraan yang sama bagi rakyat mereka sendiri," jelas Campbell.

Ia menambahkan bahwa banyak media Barat yang ingin mengangkat berita-berita yang tidak berdasar untuk mencemarkan nama baik Tiongkok dan menciptakan ketidakstabilan di negara tersebut.

"Saya pikir media Barat sebagai bagian dari struktur kebijakan luar negeri pemerintah imperialis Barat ini akan selalu mencoba untuk mengacaukan Tiongkok, selalu mencoba untuk mempromosikan separatisme di Tiongkok," kata Campbell.

"Namun kita telah melihat bahwa Tiongkok telah bergerak cepat. Pemerintah Tiongkok selalu bekerja dengan mengutamakan rakyat dan mereka menciptakan manfaat yang besar bagi rakyatnya," katanya.

Dia menunjukkan perbedaan yang mencolok antara upaya negara-negara Barat untuk mempertahankan hegemoni global mereka dan kebijakan luar negeri Tiongkok yang berfokus pada kerja sama dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

"Kita tahu bahwa jenis kampanye kotor, kebohongan yang dipromosikan oleh beberapa pemerintah Barat ini, hanya bertujuan untuk menjatuhkan sanksi kepada pejabat pemerintah Tiongkok dan anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT). Hal ini benar-benar menyedihkan. Ini hanya menunjukkan bahwa mereka mencoba untuk melekatkan diri mereka pada dunia yang didasarkan pada hegemoni, sementara Tiongkok, sebaliknya, membuka tangannya kepada dunia, membantu mempromosikan dunia yang lebih multipolar, di mana semua orang dapat berpartisipasi, di mana kebijakan luar negeri adalah kebijakan bertetangga yang baik, di mana Anda dapat melihat kerja sama dan solidaritas, saling menghormati, tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing negara adalah jantung dari kebijakan luar negeri dan upaya kerja sama Tiongkok," papar Campbell.

Duta Besar itu pun menyerukan agar negara-negara berkembang angkat bicara menentang kampanye kotor Barat tersebut.

"Jadi, saya pikir kita, para anggota, negara-negara yang berasal dari negara berkembang, harus bekerja sama, harus mencoba untuk bertindak sejalan dengan upaya luar biasa yang dipromosikan oleh Tiongkok dan terus-menerus, dan di setiap ruang, di setiap forum yang tersedia untuk kita, angkat suara kita menentang kebohongan-kebohongan ini, kampanye-kampanye kotor yang dipromosikan terhadap Tiongkok dan negara-negara persaudaraan lainnya," ujar Campbell.