JAKARTA, Radio Bharata Online - Pengelola pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Jepang mengatakan, pihaknya memulai gelombang kedua pembuangan air limbah radioaktif yang telah diolah, ke laut pada Kamis waktu setempat, setelah putaran pertama pembuangan berlangsung cukup lancar, meski diwarnai sejumlah protes dan kecaman.
Operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO) mengatakan, para pekerja mengaktifkan pompa untuk mengencerkan air yang telah diolah dengan air laut dalam jumlah besar, dan secara perlahan mengirimkan kembali campuran tersebut ke laut, melalui terowongan bawah laut untuk dibuang ke lepas pantai samudra Pasifik.
Pelepasan air limbah nuklir tahap pertama dimulai pada 24 Agustus dan berakhir pada 11 September. Selama pelepasan tersebut, TEPCO mengatakan pihaknya membuang 7.800 ton air olahan dari 10 tangki. Pada pembuangan tahap kedua ini, TEPCO berencana melepaskan 7.800 ton air olahan ke Samudera Pasifik selama 17 hari.
Juru bicara TEPCO, Keisuke Matsuo mengatakan, sejauh ini pihaknya mengikuti prosedur dengan ketat, dan semuanya berjalan lancar sesuai rencana. Dia berjanji melakukan pelepasan putaran kedua dengan aman, sambil memantau dengan cermat data sampel air laut yang diambil dari berbagai lokasi di luar pabrik.
Saat ini lebih dari 1,34 juta ton air limbah radioaktif, disimpan dan ditampung di ribuan tangki di pabrik tersebut. Jumlah ini terakumulasi sejak pembangkit listrik tersebut lumpuh akibat gempa bumi besar dan tsunami pada tahun 2011.
TEPCO dan pemerintah mengatakan, pembuangan air ke laut tidak dapat dihindari, karena tangki-tangki tersebut akan mencapai kapasitasnya pada awal tahun depan, dan untuk keperluan dekomisioning, diperlukan ruang di pabrik tersebut, yang diperkirakan akan memakan waktu puluhan tahun.
Mereka mengatakan, air tersebut diolah untuk mengurangi bahan radioaktif hingga ke tingkat yang aman, dan kemudian diencerkan dengan air laut ratusan kali lipat, agar lebih aman dibandingkan standar internasional. (Associated Press)