Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok akan melakukan yang terbaik untuk melindungi keselamatan warga negaranya yang berencana meninggalkan Israel dan Palestina karena konflik antara kedua belah pihak telah memasuki hari keempat, menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, dalam sebuah konferensi pers di Beijing pada hari Selasa (10/10).
Menurut otoritas kesehatan Israel dan Palestina pada Senin (9/10) malam, konflik yang tengah terjadi telah menewaskan lebih dari 1.600 orang. Eskalasi situasi ini menimbulkan risiko yang tinggi bagi warga sipil.
"Kementerian Luar Negeri dan misi diplomatik kami di luar negeri telah mengeluarkan peringatan keamanan darurat mengingat situasi saat ini di Israel dan Palestina, dan menyarankan warga negara Tiongkok untuk tidak bepergian ke Israel dan Palestina untuk saat ini. Kami mengingatkan mereka yang sudah berada di sana untuk tetap waspada, meningkatkan tindakan pencegahan keamanan, membuat persiapan darurat dan bersiap-siap untuk berlindung di tempat. Jika terjadi keadaan darurat, silakan hubungi kedutaan besar kami di Israel dan kantor Tiongkok untuk Palestina untuk mendapatkan bantuan tepat waktu. Kami akan memberikan bantuan penuh kepada warga negara Tiongkok yang ingin pergi dengan jaminan keamanan," kata Wang.
"Mengingat situasi keamanan yang berubah dengan cepat di lapangan, kami terus memverifikasi dan mempelajari informasi yang relevan (tentang warga negara Tiongkok). Kementerian Luar Negeri telah menginstruksikan misi diplomatik yang relevan untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang yang hilang dengan upaya habis-habisan, merawat yang terluka dan mendesak pihak asing untuk memastikan keselamatan warga negara dan institusi Tiongkok dengan langkah-langkah yang efektif. Sejauh yang kami ketahui, warga negara Tiongkok yang terluka sedang menerima perawatan di rumah sakit dan secara umum dalam kondisi stabil," katanya.