BEIJING, Radio Bharata Online - Seorang utusan Tiongkok pada hari Senin meminta komunitas internasional untuk memberikan lebih banyak dukungan untuk Libya. Berbagai pihak di Libya baru-baru ini melakukan upaya untuk mendorong dialog politik, menjaga keamanan dan stabilitas, serta menanggapi banjir. Meskipun demikian, mereka masih dihadapkan pada tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Komunitas internasional dan Dewan Keamanan harus memberikan lebih banyak dukungan untuk membantu Libya mengatasi kesulitan tersebut, kata Dai Bing, wakil tetap Tiongkok untuk PBB.

Penting untuk menjaga momentum dialog politik, katanya kepada Dewan Keamanan.

Berbagai partai di Libya telah memulai dialog tentang pembentukan peta jalan pemilu dan Dewan Perwakilan Rakyat, atau parlemen, telah menyetujui undang-undang pemilu. Tiongkok berharap semua pihak akan mengkonsolidasikan hasil dialog, mengatasi perbedaan, dan memajukan proses politik serta menciptakan kondisi pemilu, kata Dai.

"Harus ditunjukkan bahwa hanya proses yang dipimpin Libya dan dimiliki Libya yang kondusif untuk stabilitas jangka panjang yang sejati di Libya. Komunitas internasional harus menghormati kedaulatan dan kepemimpinan Libya dan menahan diri untuk tidak memaksakan solusi dari luar," katanya.

Penting juga untuk melakukan upaya yang kuat untuk mengatasi krisis kemanusiaan, kata utusan Tiongkok tersebut.

Banjir baru-baru ini melanda Libya, menyebabkan banyak korban jiwa dan pengungsian, serta kerusakan infrastruktur yang parah. Tiongkok menyerukan kepada masyarakat internasional untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan untuk membantu rakyat Libya mengatasi dampak bencana dan membangun kembali rumah mereka, katanya.

"Banjir adalah bencana alam. Tetapi ada juga faktor buatan manusia yang berperan. Intervensi militer NATO telah mengakibatkan kekacauan selama satu dekade di Libya, dengan lembaga-lembaga negara terkoyak dan kerusakan besar-besaran terhadap infrastruktur, yang hingga saat ini belum diperbaiki. Ini memikul tanggung jawab yang tak terhindarkan atas kerugian besar dan korban jiwa akibat banjir," kata Dai.

Libya sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Namun aset luar negerinya masih dibekukan. Tiongkok berharap Dewan Keamanan akan sangat mementingkan masalah ini dan mengambil tindakan nyata, katanya.

Beberapa pekan terakhir telah menyaksikan kebangkitan bentrokan bersenjata di Tripoli dan tempat-tempat lain. Tiongkok mendesak semua pihak untuk mengambil tindakan untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi. Abdoulaye Bathily, perwakilan khusus sekretaris jenderal PBB untuk Libya, harus terus mendorong Komisi Militer Gabungan 5+5 untuk memperkuat dialog sehingga dapat membuat kemajuan dalam hal pasukan bersatu dan pemantauan gencatan senjata, dan mendesak pasukan asing dan pejuang asing. dan tentara bayaran untuk mundur dari Libya sesegera mungkin dengan lancar dan tertib, katanya. [CGTN]