PALESTINA, Bharata Online - Warga Palestina menceritakan kembali adegan kepanikan dan keputusasaan setelah serangan udara Israel menghancurkan Mushtaha Tower di Kota Gaza bagian barat pada hari Jumat, yang menyebabkan ratusan keluarga kehilangan tempat tinggal dan merampas semua harta benda dan kebutuhan pokok mereka.

Seorang koresponden China Media Group (CMG), di lapangan mengabadikan momen serangan dan melaporkan kepanikan yang meluas saat orang-orang melarikan diri untuk memeriksa keluarga dan tenda mereka.

Menara hunian itu, yang tingginya lebih dari 10 lantai dan dikelilingi oleh beberapa kamp pengungsi, dihantam tiga kali dan rata dengan tanah. Warga telah menerima pemberitahuan evakuasi sementara sebelum serangan udara, tetapi banyak yang pergi tanpa persediaan pokok atau barang-barang mereka, lapor koresponden tersebut.

Militer Israel telah mengonfirmasi serangan udara tersebut, menuduh gedung tinggi itu telah digunakan oleh Hamas.

Manajemen Mushtaha Tower di Kota Gaza membantah klaim Israel, dengan mengatakan bahwa bangunan itu hanya dapat diakses oleh orang-orang yang mengungsi.

Sesaat sebelum serangan, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan peringatan evakuasi resmi untuk gedung bertingkat tersebut, dengan mengatakan bahwa operasi di area tersebut akan terus meningkat hingga Hamas menerima persyaratan gencatan senjata Israel.

Ahmed Drabi, warga Palestina yang mengungsi, mengutuk kekerasan yang meluas tersebut, dengan mengatakan, seluruh wilayah Gaza mengalami pembantaian dan genosida paling brutal dalam sejarah. Situasi kami benar-benar bencana. Kami tak sanggup mengungsi dari utara ke selatan karena kematian ada di mana-mana.

"Kami tak sanggup menanggung situasi ini. Saya rasa kami bahkan tak punya kekuatan untuk bertahan hidup beberapa jam lagi, atau paling buruk beberapa menit lagi." ungkap pengungsi lainnya, Yasser Arafat, yang kehilangan rumahnya dalam serangan tersebut.


Baik Departemen Pertahanan Sipil Gaza maupun Hamas mengutuk serangan tersebut.

Israel telah mengumumkan akan melanjutkan serangan terarah terhadap gedung-gedung yang diklaim telah dialihfungsikan menjadi infrastruktur militer oleh Hamas.