SANYA, Radio Bharata Online - Perkembangan pesat kecerdasan buatan atau AI telah membuka pintu bagi berbagai peluang baru dalam industri media. AI bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan mitra strategis yang mampu mengubah cara media beroperasi dan berinteraksi dengan audiensnya.

Prof. Dianling Huang dari Communication University of China, kepada jurnalis dari Media Utama ASEAN Mitra CMG, di Sanya Hainan baru-baru ini  menjelaskan, bahwa kehadiran AI selain membawa peluang, sekaligus juga menghadirkan tantangan dalam berbagai aplikasinya.

Menurutnya, AI dapat mengotomatisasi banyak tugas rutin dalam proses produksi media, seperti penulisan ringkasan berita, transkripsi wawancara, dan pengeditan video.  Namun Prof. Huang juga mengingatkan, bahwa di balik peluang yang menjanjikan, kehadiran AI juga membawa sejumlah tantangan serius yang perlu dihadapi oleh industri media. Salah satu tantangan terbesar adalah risiko penyebaran informasi yang salah (misinformasi dan disinformasi). 

AI generatif dapat digunakan untuk membuat konten palsu yang terlihat sangat meyakinkan, termasuk "deepfake" berupa video atau audio. Hal ini mengancam kredibilitas media dan kepercayaan publik. Untuk itu media harus berinvestasi dalam teknologi, untuk mendeteksi konten palsu dan melatih jurnalis, untuk memverifikasi informasi dengan lebih cermat.

Jadi, saat AI mampu mengotomatisasi banyak hal, model bisnis media tradisional mutlak perlu beradaptasi. Nilai yang ditawarkan media tidak lagi hanya sebatas kecepatan, melainkan juga kualitas, kedalaman analisis, dan keunikan konten yang tidak dapat dihasilkan oleh AI.

Saat ini media berada di tengah era, di mana kecerdasan buatan (AI) tidak lagi hanya menjadi konsep fiksi ilmiah, tetapi sudah menjadi katalisator nyata dalam mendorong inovasi dan konvergensi di dunia pengembangan media.

Wang Zhenzhong, dari Biro Teknologi CMG mengatakan, AI telah mengubah cara media diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi. AI berperan penting dalam memberdayakan inovasi dan konvergensi di dunia pengembangan media dengan cara yang revolusioner dan tidak terbayangkan sebelumnya.

Secara keseluruhan, AI telah menjadi kekuatan pendorong di balik revolusi media. AI bukan lagi hanya alat yang memfasilitasi tugas-tugas, tetapi juga mitra kreatif yang membuka peluang baru, bagi inovasi dan konvergensi di dunia media.