SHEXIAN, Radio Bharata Online - Zhou Hu, arkeolog muda berusia 33 tahun lulusan Universitas Anhui, telah mengabdikan dirinya pada pelestarian budaya Huizhou sejak tahun 2016. Zhou yang kini menjabat sebagai wakil direktur pusat peninggalan budaya di wilayah Shexian, Provinsi Anhui, Tiongkok, memainkan peran kunci dalam upaya konservasi peninggalan sejarah di kawasan tersebut.
Dengan latar belakang akademik di bidang arkeologi dan ketertarikan mendalam terhadap warisan budaya lokal, Zhou bersama timnya secara rutin melakukan pemeriksaan keamanan, pemeliharaan, dan restorasi terhadap berbagai artefak dan struktur bersejarah di Shexian. Selama hampir satu dekade kariernya, Zhou telah berhasil merestorasi lebih dari 1.000 artefak. Ia juga aktif terlibat dalam berbagai proyek konservasi budaya tingkat nasional dan provinsi, menjadikannya sebagai salah satu tokoh penting dalam pelestarian warisan budaya Huizhou.
Namun Zhou tidak hanya berfokus pada restorasi fisik, melainkan juga pada upaya transmisi budaya secara interaktif. Ia menjadi penggagas acara seperti “Malam Ajaib di Museum Sejarah Huizhou di Anhui”, di mana ia tampil sebagai pembawa acara sekaligus sebagai penampil.
Melalui pertunjukan budaya dan narasi sejarah yang atraktif, Zhou menghidupkan kembali artefak-artefak kuno dan kisah masa lalu Huizhou di hadapan publik. Selain itu, Zhou juga terlibat langsung dalam berbagai aktivitas konservasi di lapangan, termasuk pemeriksaan tembok kota kuno Huizhou, renovasi rumah-rumah tua di jalan Yuliang, serta patroli rutin di sekitar bendungan Yuliang. Ia bahkan ikut memantau proyek pemeliharaan menara pengawas dan mendetailkan inspeksi bagian dekoratif seperti punggungan atap.
Upayanya tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap warisan fisik, tetapi juga terhadap nilai-nilai budaya yang menyertainya. Melalui kombinasi keterampilan arkeologi, kepemimpinan, dan kreativitas dalam mendekatkan sejarah dengan masyarakat, Zhou Hu menjadi simbol arkeolog muda yang menjembatani masa lalu dan masa kini di Tiongkok. [Antara]